Tim peneliti Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana kembali Ke Mahakam Ulu untuk melaksanakan observasi lapangan terkait kajian penyusunan DED (Detailed Engineering Design) (23/9 s/d 1/10). Ada dua kajian DED yang dikerjasamakan dengan Pemkab Mahulu di tahun ini, yakni penyusunan DED Sentra Pariwisata Batoq Tenevang dan DED Daya Tarik Wisata Air Terjun Kelekup.
Selama observasi, tim Pupar didampingi oleh Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Kristina Tening, SH.,M.Si bersama Kabid dan staf yang ada Disparpora. Agenda utama tim tidak saja fokus pada pengamatan dan peninjuan lokus area pengembangan pariwisata seperti di atas, namun tim Pupar juga menggali nilai-nilai masyarakat Mahulu seperti seni masyarakat, jenis ritual, Amin (rumah tradisional masyarakat Dayak) yang kiranya memiliki keunikan untuk mendukung pembangunan kawasan centra pariwisata Batoq Tenvang dan Kelekup seperti yang direncanakan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, tim menggali informasi yang seluas luasnya melalui wawancara kepada pemilik lahan, tokoh masyarakat, Dewan Adat Dayak, serta pimpinan beberapa OPD Pemkab Mahakam Ulu yang memiliki keterkaitan dengan kajian ini.
Lebih lanjut, di sela waktu luang observasi lapangan dalam rangka penyusunan DED di Mahakam Ulu tersebut, Tim Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana (PUPAR Unud) juga melakukan serangkaian audiensi kepada Wakil Bupati Mahakan Ulu Drs Yohanes Avun, M.Si, dan Bupati Kutai Barat (Kubar) FX Yapan, S.H. serta kepada Kepala Bidang Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kaltim, Drs Ahmad Herwansyah, M.Si. Ketiga pejabat teras tersebut yakin melalui kerjasama dengan PUPAR, perencanaan pembangunan kepariwisataan di wilayahnya lebih berkualitas dan terarah.
Wakil Bupati Mahakan Ulu Yohanes Avun menyatakan terima kasih atas komitmen peneliti PUPAR mendampingi pembangunan pariwisata di wilayahnya. Hasil kajian PUPAR tahun 2020 sangat membantu pengembangan pariwisata di Mahulu dengan perencanaan yang bagus, sehingga tahapan pembangunan kepariwisataan sangat jelas arahnya. “Hasil kajian PUPAR dengan melibatkan ahli-ahli perencanaan pembangunan pariwisata dari berbagai bidang sangat baik. Kembali ditegaskan, setelah pengembangan masterplan pengembangan wisata Air Terjun Kelekup dan Sentra Pariwisata Batoq Tenevang rampung 2020. Tahun 2020 ini, Pemkab Mahulu melanjutkan penyusunan DED (Detailed Engineering Design).
Sementara Bupati FX Yapan menyatakan PUPAR sepatutnya berperan lebih besar dalam membantu Kabupaten Kubar dalam menggali dan mengembangkan potensi kepariwisataan. Orang nomor satu di Kubar itu menegaskan pihaknya percaya dengan bekerjasama dengan PUPAR nanti pengembangan kepariwisataan di Kubar dapat direncanakan secara bertahan, terintegrasi dan menyeluruh. “Kami menginginkan ada kerjasama yang terjalin antara Unud dengan Pemkab Kutai Barat untuk percepatan pengembangan kepariwisataan di sini,” tegas Bupati FX Yapan seraya meminta pejabat organisasi pemerintahan daerah (OPD) Kubar merealisasikan kerja sama sesegera mungkin.
Menindaklanjuti hasil kerjasama PUPAR dan Kabupaten Mahulu yang detail dan komprehensif, Kabid Destinasi Disbudpar Provinsi Kaltim Erwansyah menyampaikan apresiasi khusus kepada PUPAR. “Kami (Disbudpar Kaltim) juga ingin melakukan kerjasama dengan PUPAR untuk pengembangan beberapa kawasan destinasi pariwisata di wilayah Kaltim,” tegas Herwansyah. Pihak Pemprov dan Pemkab di Provinsi Kaltim fokus pada pembangunan sektor pariwisata sebagai antisipasi terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke provinsi tersebut. Baik Bupati Kubar Yapan, Wakil Bupati Mahulu Yohanes Avun maupun Kabid Destinasi Disbudpar Kaltim Drs.Ahmad Herwansyah.M,Si mengakui hasil Kajian PUPAR di Kabupaten Mahakam Ulu memberi keyakinan bahwa jalinan kerja sama PUPAR dengan lembaga masing-masing berdampak positif pada proses dan progress pembangunan kepariwisataan di wilayah Pulau Kalimatan bagian timur tersebut.
Sekretaris PUPAR Dr. Nyoman Ariana menjelaskan perjalanan tim peneliti PUPAR ke Kaltim selama sembilan hari dengan agenda utama survei lapangan Penyusunan Kajian Detailed Engineering Design (DED) terkait pengembangan dua destinasi wisata unggulan di Kabupaten Mahakam Ulu yakni Wisata Air Terjun Kelekup dan Sentra Pariwisata Batoq Tenevang. Audiensi ke Bupati Kutai Barat, Wakil Bupati Mahakam Ulu dan Dinas Pariwsata Provinsi Kaltim sebagai agenda tambahan. “Selain melaksanakan survei lapangan, kami berupaya menjajaki kerja sama dengan pemerintah kabupaten maupun provinsi di Kaltim. Bersyukur sekali kami diterima dengan baik oleh pejabat-pejabat di Provinsi Kaltim,” terang Dr. Nyoman Ariana.
Lebih jauh, Dr. Nyoman Ariana menyatakan PUPAR siap menjalin dengan pemerintah daerah maupun pemangku kepentingan lainnya untuk pengembangan pariwisata di Kaltim dan wilayah lain di Indonesia. Kesiapan tersebut mengingat PUPAR di dukung peneliti kepariwisataan dari berbagai bidang keilmuan. Kualitas kajian PUPAR menjadi unggul, kata Dr. Ariana, sesuai dengan labelnya selaku pusat unggulan karena proses kajian dilakukan terintegrasi dan pemetaan masalah maupun penemuan solusinya dianalisis menggunakan multi perspektif. “Dalam kajian DED misalnya, pihak pengguna jasa membutuhkan pembangunan infrastuktur pariwisata maka membutuhkan ahli teknik sipil, design pengembangan membutuhkan para arsitek, demikian pula substansi kepariwisataan, studi kelayakan, pemasaran dan aspek lainnya tersedia tenaga ahlinya di PUPAR,” tutur Dosen FPar Unud itu.
Dr. Nyoman Ariana menyampaikan terima kasih kepada peneliti PUPAR yang telah berkontribusi dalam kemajuan lembaga sehingga PUPAR dipercaya berbagai mitra kerjasama untuk melakukan berbagai kajian berskala besar. Tim PUPAR yang ditugaskan melakukan survei lapangan penyusunan kajian DED di Kabupaten Mahakam Ulu antara lain. Dr. Nyoman Ariana, STT. Par, M.Par (selaku pimpinan rombongan/Pariwisata), Ir. I Gede Adi Susila, ST. M.Sc. Ph.D IPM (Teknik Sipil), Agus Muriawan Putra, STT.Par, M.Par (Pariwisata), I Wayan Yuda Manik, S.T., M.T dan I Wayan Wahyu Raditya, ST (Arsitektur) dan I Gusti Bagus Arya Yudiastina, S.TP (staf PUPAR). (sar)