Kutuh, Badung – 20 Juni 2025, Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana (PUPAR UNUD) memaparkan hasil laporan akhir kajian bertajuk “Kajian Penyelidikan Tanah, Penanganan Stabilitas Tebing, serta Penyusunan Desain Wisata di Tanah Barak”. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Sekretariat Desa Adat Kutuh, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Pemaparannya dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan, mulai dari Jero Bandesa Adat Kutuh dan Prajuru, para peneliti, pemilik lahan, hingga pelaku pariwisata yang memiliki minat terhadap pengembangan kawasan wisata Tanah Barak.

Laporan ini merupakan hasil kajian lintas disiplin yang menggabungkan data primer dari survei lapangan dan data sekunder melalui studi literatur serta analisis kebijakan. Kajian mencakup latar belakang pengembangan, metode penyelidikan tanah, analisis stabilitas lereng, hingga rancangan desain wisata yang mengedepankan unsur keselamatan, estetika, dan keberlanjutan lingkungan.
Dalam paparannya, tim peneliti menyampaikan lima alternatif penanganan tebing. Pilihan pertama menggunakan teknik soil nailing dengan lapisan shotcrete dan wiremesh, serta sistem drainase atas dan bawah. Alternatif kedua berupa dinding penahan beton setinggi tebing. Alternatif ketiga menggabungkan beton setinggi 6 meter dari dasar tebing dengan soil nailing di bagian atas.
Sementara itu, alternatif keempat hanya menggunakan shotcrete dan wiremesh, dengan syarat adanya zona bebas beban sejauh 15 meter dari tepi tebing. Terakhir, alternatif kelima mengusulkan pemotongan lereng menjadi lebih landai atau terasering, lengkap dengan sistem drainase untuk menjaga kestabilan lereng.
Tim peneliti yang terdiri dari Ir. I Made Aryatirta Predana, S.T., M.E., Dr. Nyoman Ariana, SST.Par., M.Par., Prof. Ir. A.A.P. Agung Suryawan Wiranatha, MSc., Ph.D., Ar. Bramana Ajasmara Putra, S.Ars., M.Ars., IAI, dan I Gusti Bagus Arya Yudiastina, S.TP., menegaskan bahwa pemilihan alternatif harus mempertimbangkan aspek teknis, visual, biaya, dan dampak lingkungan secara seimbang.

Kajian ini diharapkan menjadi pedoman awal bagi masyarakat Desa Kutuh dan mitra usaha dalam merancang pengembangan wisata Tanah Barak yang aman, indah, dan berkelanjutan. Selain itu, pengembangan ini diharapkan mampu menjaga karakter alami kawasan serta memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
Acara ditutup dengan penyerahan secara resmi dokumen laporan akhir kepada pihak Desa Adat Kutuh. Momen ini menjadi simbol komitmen bersama antara akademisi dan masyarakat dalam mendorong pembangunan pariwisata berbasis riset dan partisipatif.








