Wakil Wali Kota Samarinda Dr. H. Rusmandi Wongso dan Kepala Dinas Pariwisata I Gusti Ayu Sulistiani, SH, M.Hum menyatakan berminat menjalin kerja sama dengan Pusat Unggulan Pariwisata Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat (PUPAR LPPM) Unud untuk pengembangan kepariwisataan di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur tersebut. Selain mentransformasi Sungai Mahakam sebagai destinasi pariwisata, areal bekas tambang di sekitar Kota Samarinda berpotensi “disulap” sebagai destinasi wisata ramah lingkungan.
Hal itu disampaikan pejabat Pemerintah Kota Samarinda ketika berdiskusi secara terpisah pada akhir Oktober 2021. Wakil Wali Kota Samarinda Dr. H. Rusmandi Wongso menerima audiensi tim peneliti PUPAR LPPM Unud Rabu (27/10) di Balai Kota Samarinda. Sementara itu Kadis Pariwisata I Gusti Ayu Sulistiani, SH., M.Hum berdiskusi dengan Tim Pupar pada Selasa (2/11). Tim PUPAR Unud audiensi ke Pemkot Samarinda disela-sela tugas menggali data lapangan untuk kajian pengadaan tanah pembangunan sentra pariwisata Batoq Tenevang Kabupaten Mahakam Ulu Kaltim. Tim yang hadir di Samarinda yakni Sekretaris PUPAR Dr. Nyoman Ariana bersama Dr. I Made Sarjana, Putu Perdana Kusuma Wiguna, M.Sc, Putu Ade Harriestha Martana, MH, Agus Sukma Yogiswara, ST dan Ketut Kesuma Wardana.
Wakil Wali Kota Samarinda Dr. Rusmandi Wongso menyebutkan wilayah yang dipimpinnya memiliki potensi besar yang dapat digarap sebagai daya tarik wisata seperti Sungai Mahakam, dan kebudayaan. Sejumlah tokoh nasional yang berkunjung ke Kaltim mengharapkan Pemkot Samarinda mampu mengelola Sungai Mahakam seperti Pemkot Shanghai Cina mengelola sungai setempat sebagai destinasi pariwisata. “Kontribusi sektor pariwisata bagi PAD Samarinda menduduki peringkat dua atau tiga, terutama dari industri pariwisata (akomodasi dan restoran). Akantetapi potensi tersebut belum terkelola dengan baik,” ujarnya seraya meminta Sekretaris PUPAR berkoordinasi lebih detail dengan Kepala Dinas Pariwisata Kota Samarinda tentang kerjasama yang dapat digagas. Ditambahkan, sejumlah daya tarik wisata yang dapat dioptimalkan melalui sentuhan atau rekayasa PUPAR Unud seperti Kawasan Sungai Mahakam, kuliner, pelabuhan, Islamic center, serta potensi budaya berupa sejarah perkembangan Agama Hindu di Nusantara yang dimulai dari wilayah Kaltim.
Sedangkan Kadispar Samarinda I Gusti Ayu Sulistiani, SH., M.Hum menambahkan pihaknya sudah mengidentifikasi berbagai potensi wilayah untuk dikembangkan jadi daya tarik wisata. “Di pinggiran kota ini banyak areal bekas tambang yang tidak produktif karena kerusakan namun ada beberapa masyarakat merintis untuk dijadikan destinasi buatan. Ada aktivitas wisata yang dikembangkan spot swafoto dan wisata terapi ikan pada kolam-kolam buatan. Aktivitas wisata ini sangat diminati wisatawan,” ujar pejabat asal Desa Petemon, Kabupaten Buleleng itu. Dijelaskan, Pemkot Samarinda ingin melakukan kerjasama yang lebih intensif menggarap potensi lahan bekas tambang dan kawasan Sungai Mahakam sebagai daya tarik wisata ramah lingkungan.
Sekretaris PUPAR Dr. Nyoman Ariana menyampaikan terima kasih dan rasa hormat yang mendalam atas kesediaan Wawali Kota Samarinda Dr. Rusmandi Wongso menerima rombongan tim PUPAR. Samarinda, kata Ariana, memiliki peluang besar untuk berkembang sebagai destinasi ternama di Indonesia. “Rencana Ibu Kota Negara di Kaltim sepatutnya diantisipasi pimpinan daerah dengan pembangunan pariwisata yang lebih terencana. PUPAR Unud dengan pendekatan multidisiplin dapat berkontribusi secara optimal dalam pembangunan pariwisata untuk menyediakan sarana rekreasi bagi masyarakat lokal dan wisatawan,” ungkap Dosen Fakultas Pariwisata Unud itu.
Lebih jauh, Dr. Nyoman Ariana memaparkan Dinas Pariwisata Provinsi Kaltim dan sejumlah kabupaten seperti Kabupaten Mahakam Ulu dan Kutai Barat sudah menjalin kerjasama dengan PUPAR Unud. Kabupaten Mahakam Ulu yang merupakan kabupaten termuda sudah menjalin kerjasama sejak tahun 2020 dan berlanjut sampai beberapa tahun berikutnya. Kabupaten Kutai Barat meminta PUPAR Unud membantu merencanakan pembangunan pariwisata mulai tahun 2022 mendatang. “Kepercayaan pemerintah daerah memberi motivasi yang lebih besar bagi PUPAR untuk belajar dan berbagi pengalaman demi kemajuan pariwisata di Nusantara,” ucap Dr. Nyoman Ariana. (sar)