

Ketua Pusat Unggulan Iptek-Pusat Unggulan Pariwisata (PUI-Pupar) Unud Dr. Agung Suryawan Wiranatha menjelaskan keberadaan Pupar Unud diharapkan memberi manfaat bagi kalangan kampus dan luar kampus. Manfaat Pupar bagi Universitas Udayana selain ditujukan untuk meningkatkan daya saing lembaga, juga menjadi wadah mengembangkan kompetensi civitas akademika dalam menganalisa kebijakan maupun fenomena pariwisata. Selain peneliti Pupar yang berstatus sebagai dosen, kajian-kajian pupar juga melibatkan mahasiswa. “Contohnya, kajian wisata MICE di Kota Denpasar yang merupakan kerjasama antara Dinas Pariwisata Kota Denpasar dan Pupar, mahasiswa Fakultas Pariwisata juga dilibatkan sehingga mereka punya pengalaman dalam melakukan penelitian kepariwisataan,” tegas Dr. Agung Suryawan.
Kajian wisata MICE ( Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) di Kota Denpasar tujuannya untuk mengetahui profil, preferensi, potensi dan permasalahan penyelenggaraan jenis wisata tersebut. Dalam proses kajiannya dibutuhkan survey lapangan, dalam pelaksanaan survey ini peran mahasiswa pariwisata dibutuhkan. Dalam kajian MICE ada delapan mahasiswa dilibatkan baik dari jenjang S1 dan S2 Pariwisata di lingkungan Fakultas Pariwisata Unud. “Mereka melakukan survey terhadap wisatawan MICE dan juga pengusaha pengelola tempat pelaksanaan (Venue) MICE di wilayah Kota Denpasar” papar Agung Suryawan.

Sementara Sekretaris Pupar Nyoman Ariana, M.Par menambahkan selain pada kajian wisata MICE, pada kajian lain seperti kajian Profil Wisatawan Kota Denpasar, dan Kajian Pengembangan Subak Sembung sebagai daya tarik wisata berkualitas juga melibatkan mahasiswa. “Setiap tahun sedikitnya 50 mahasiwa terlibat dalam kegiatan ilmiah yang diselenggarakan di Pupar, kami berharap kegiatan ini dapat ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya,” tuturnya. Ditambahkan, mulai tahun 2020 Pupar akan lebih proaktif melakukan pendekatan kerja sama dengan berbagai pihak di luar kampus terutama kalangan pemerintah daerah selaku pemegang kebijakan pembangunan pariwisata, sehingga Pupar punya banyak kegiatan dan lebih banyak mahasiswa yang dapat menimba ilmu dengan praktik langsung di lapangan dalam melakukan analisis kepariwisataan.

Dr. Agung Suryawan menuturkan Pupar Unud sudah memberikan kontribusi yang cukup nyata bagi pembangunan pariwisata di Indonesia. Selain bekerja sama pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah provinsi di Bali, Pupar juga sudah berkiprah di Provinsi Maluku Tenggara, Nusa Tenggara Timur, dan Papua. ” Tim Pupar Unud baru saja merampungkan MasterPlan Pengembangan Kawasan Pantai Lampu Satu Kabupaten Merauke sebagai kawasan pariwisata terpadu. Pupar merekomendasikan nama Marind Amai Tourism Area (MATA) untuk pengembangan kawasan pariwisata berkualitas yang berbasiskan budaya lokal,” tegasnya. Ditambahkan, saat ini sedang proses penjajakan kerja sama serupa dengan Pemerintah Kabupaten Mahakam Hulu, Kalimantan Timur. (*)
