Peneliti Pusat Unggulan Pariwisata (Pupar) Universitas Udayana melakukan observasi lapangan di Destinasi Super Prioritas (DSP) Danau Toba. Kegiatan ini merupakan kerjasama Kemenparekraf dengan Pupar untuk mengkaji Pemulihan Pariwisata Indonesia melalui Pengembangan Quality Tourism.

Selama di lapangan, peneliti mengobservasi 16 Geosite Caldera Toba dan termasuk pula mengunjungi kawasan The Kaldera Toba Nomadic Escape (Toba Caldera Resort) yang dilaksanakan selama 5 hari (1-5 Mei 2021). Di sela kegiatan observasi, tim peneliti juga menyelenggarakan FGD-1 yang mendiskusikan mengenai kreteria quality tourism. FGD dihadiri oleh stakeholder pariwisata DSP Danau Toba. Yakni BPODT, OPD terkait (Bappeda, DisPar, dan DisHub) yang ada di Provinsi SUMUT, tokoh masyarakat, akademisi, pelaku pariwisata, Media, dan pengelola 16 Geosite yang di Di Sekitar DSP Danau Toba. FGD kali ini dilaksanakan secara hybrid di Parapat (5/5). Saat acara, ada undangan yang hadir secara offline dan online. Sebagai lanjutan kegiatan, Di hari ini (6/5), tim kembali mengundang stakeholders DSP Danau Toba untuk mengikuti FGD ke-2. FGD ini khusus mendiskusikan tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman DSP Toba dalam rangka untuk pengembangan quality tourism.

Acara FGD kali ini sepenuhnya diselenggarakan secara daring.Seluruh kegiatan di DSP Danau Toba merupakan rangkaian awal dari seluruh kegiatan kajian Quality tourism. Selanjutnya, untuk observasi lapangan berikutnya, yakni di DSP Borobudur dan DSP Labuan Bajo yang akan dilaksanakan di akhir bulan Mei dan awal Bulan Juni.Harapan tim, di akhir bulan Juli 2021 hasil kajian sudah dapat difinalisasi. Sehingga nantinya, hasil kajian bisa dijadikan referensi untuk tourism recovery di tengah Pandemi Covid-19. Yang secara praktis, ini dapat dicapai dengan ditunjang dengan penerapan CHSE di destinasi pariwisata, adaptasi, kolaborasi, inovasi, kreatif serta implementasi 3G (Gercep, Gerber dan Gaspol).
Salam Pariwisata
Salam Sehat
Salam bahagia