Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana (Pupar Unud) mendorong peningkatan kualitas promosi pariwisata perdesaan melalui partisipasi masyarakat secara lebih luas. Keterlibatan masyarakat dari destinasi wisata sangat penting untuk menceritakan keindahan alam, keunikan budaya, atau pun potensi pariwisata lainnya. Satu kiat untuk meningkatkan konten promosi wisata perdesaan dengan melatih keterampilan jurnalistik warga lokal. Untuk itu salah seorang peneliti Pupar Unud I Made Sarjana, SP., M.Sc hadir sebagai instruktur kelas jurnalisme warga (KJW) di Desa Mengani, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli pada 27-28 Pebruari 2021. Pelatihan tersebut diselenggarakan atas kerjasama STT Widya Dharma Santi, Mengani dengan tim lembaga pers Bale Bengong
I Made Sarjana, SP.,M.Sc yang juga anggota Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Bangli menjelaskan hasil yang diharpakan dari KJW, peserta pelatihan memiliki wawasan kepariwisataan yang cukup sekaligus terampil dalam menyampaikan informasi terkait dengan potensi desanya baik dalam bentuk tulisan maupun video. “Mudah-mudahan peserta pelatihan yang umumnya anak-anak muda di desa bersedia mengasah keterampilannya secara serius,” tutur dosen Fakultas Pertanian Unud itu.
Lebih jauh Made Sarjana menjelaskan di masa pandemi telah berkembang model baru orang berwisata dengan memilih tempat-tempat wisata yang tidak jauh dari tempat tinggalnya. Wisata perdesaan, katanya, menjadi pilihan utama sehingga perlu pengembangan destinasi wisata baru sehingga lebih banyak pilihan bagi wisatawan. Mengungkapkan keunikan suatu desa, tegasnya, dapat dilakukan oleh warga setempat karena mereka yang tahu secara detail wilayah desa bersangkutan.

Masalahnya, kata Made Sarjana, di satu desa belum tentu ada warga yang mampu menyampaikan informasi secara baik sehingga KJW menjadi penting. “Ini kegiatan rintisan, kami mencoba di desa yang jauh dari kota untuk melihat seberapa antusias warga kalau diajak mengenal jurnalistik. Jujur saja saya takut nggak ada yang berminat, ternyata respon warga desa sangat baik. Jadi kami akan jajaki KJW di desa yang lain terutama desa-desa yang berpredikat desa wisata,” ujar mantan wartawan yang juga tampil sebagai instruktur pelatihan KJW.
Pegiat KJW dari lembaga pers Bale Bengong Luh De Suriyati dan Anton Muhajir menjelaskan awalnya 15 peserta menyatakan ikut KJW Mengani 2021 namun hanya 11 peserta yang mengikuti kegiatan secara penuh. “Kondisi pelatihan jurnalistik memang seperti ini, kami mengutamakan kesiapan peserta untuk membangun keterampilan mengelola informasi bukan sekedar jumlah,” tutur Luh De. Sementara itu, Anton Muhajir menambahkan dari sebelas peserta tersebut telah mampu menghasilkan karya jurnalistik baik berita tulis maupun video dengan kualitas yang bagus, kendati baru dilatih beberapa jam. Tim Balebengong, katanya, akan menyelenggarakan kegiatan lanjutan untuk memfasilitasi agar keterampilan jurnalistik warga Mengani bisa berkembang dan meningkat kualitasnya. “Intinya agar lulusan KJW mampu mendukung promosi wisata di Kabupaten Bangli sesuai harapan BPPD,” tegas Anton.

[ ] Perbekel Desa Mengani I Ketut Armawan, S.Sos menyatakan terima kasih kepada tim Bale Bengong dan BPPD Kabupaten Bangli telah menggelar KJW melibatkan warganya. “Warga kami jadi melek informasi, tahu caranya menyampaikan informasi. Kami akan berdayakan mereka untuk mempublikasikan karyanya di website desa. Bagi hasil karya yang dimuat akan mendapat insentif dari kantor desa,” ucapnya. Selain meningkatkan keterampilan jurnalistik, Ketut Armawan juga mengundang I Wayan Sutirka dari Bank Sampah Kabupaten Bangli untuk menyampaikan metode pengolahan sampah secara baik. Tujuannya, kata Armawan, agar kondisi wilayah dengan kegiatan promosi berjalan seimbang. “Jangan sampai desa kami dipromosikan jadi destinasi wisata, tetapi sampah dimana-mana, ” pungkasnya. Ditambahkan, Desa Mengani sudah memenangkan lomba adipura tingkat Kecamatan Kintamani beberapa kali. (*)