Bapak I Gede Ardika adalah sosok pemimpin Indonesia yang bersahaja dan sangat menguasai bidang atau sektor pariwisata yang beliau tekuni dan akhirnya sampai pada posisi tertinggi di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.
Kombinasi akademisi dan birokrat yang ngayomi dan penuh perhatian membimbing layaknya sebagai seorang Bapak terhadap anaknya. Saya mendapat kesempatan yang amat berharga untuk berguru kepada beliau dalam berbagai kesempatan khususnya terkait Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan berbasis kearifan lokal Indonesia. Berbahagia sekali ketika Beliau mengajak saya untuk ikut bersama beliau sebagai Delegasi Indonesia dalam PATA Conference di Jeju Island, Korea. Dalam kesempatan lain beliau menugaskan saya untuk menemani Prof. Emil Salim dalam Sidang Anggota Kode Etik Pariwisata Dunia dimana saya ditugaskan mempresentasikan Filosofi Tri Hita Karana terkait Implementasi Pariwisata Berkelanjutan di Bali (Indonesia).
Bpk I Gede Ardika adalah sosok Bapak dan juga seorang Mahaguru Pariwisata Berkelanjutan buat saya dan juga rekan-rekan di Puslit Kebudayaan dan Kepariwisataan Universitas Udayana. Perkembangan Puslit Budpar Unud yang kini menjadi Pusat Unggulan Pariwisata tidak terlepas dari bimbingan dan arahan Beliau. Saya merasa sangat kehilangan sosok seorang Bapak dan Mahaguru Pariwisata Berkelanjutan di Indonesia.
Selamat jalan Bapak dan Mahaguru Pariwisata Indonesia.
Dumogi Amor ing Achintya. Saya dan rekan-rekan di Pusat Unggulan Pariwisata akan tetap meneruskan Ilmu yang sudah Beliau berikan.
Agung Suryawan Wiranatha (Ketua Pusat Unggulan Pariwisata Universitas Udayana).